Selasa 29 Jan 2013 05:36 WIB

Iran: Uni Eropa Mengada-ada

Bendera negara anggota Uni Eropa (ilustrasi)
Foto: UWORKERS
Bendera negara anggota Uni Eropa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi menolak klaim oleh juru bicara Uni Eropa bahwa Teheran mengulur waktu dalam pembicaraan dengan kekuatan dunia. Dia menegaskan Republik Islam selalu siap untuk negosiasi.

"Kami selalu mengumumkan bahwa kami siap melakukan pembicaraan sampai hasil akhir [tercapai] dan kami tidak pernah berhenti berunding," kata Salehi, yang tengah berada di ibukota Ethiopia, Addis Ababa, untuk menghadiri KTT Uni Afrika pada Senin (28/1).

Seorang juru bicara kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan pada Senin bahwa kelompok 5+1 telah meminta Iran untuk mengadakan putaran baru pembicaraan pada Februari, namun Tehran belum setuju.

"Iran tidak menerima tawaran kami untuk datang ke Istanbul pada 28-29 Januari, jadi kami menawarkan tanggal baru pada bulan Februari," kata Michael Mann dalam jumpa pers di ibukota Belgia, Brussels.

Salehi menjelaskan bahwa Iran telah mengusulkan Mesir sebagai tuan rumah pembicaraan nuklir dan Kairo juga menyatakan kesediaannya dalam hal ini. Namun, ia menambahkan, kelompok 5+1 berusaha untuk mengadakan perundingan di tempat lain.

Menyinggung kesediaan enam kekuatan dunia untuk bernegosiasi dengan Iran di Turki, Salehi menandaskan, "Turki juga kami anggap sebagai salah satu pilihan terbaik kami."

Ia menambahkan negara-negara lain seperti, Kazakhstan, Swedia dan Swiss juga menyatakan siap menjadi tuan rumah perundingan nuklir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement