Selasa 29 Jan 2013 08:01 WIB

AS Kutuk Kerusuhan di Mesir

Situasi bentrokan yang terjadi di Mesir
Foto: Reuters
Situasi bentrokan yang terjadi di Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih, Senin (28/1), mengutuk kerusuhan baru-baru ini di Mesir, tempat bentrokan berdarah antara pemrotes anti-pemerintah dan personel pasukan keamanan telah menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan orang lagi dalam beberapa hari belakangan.

"Kami dengan keras mengutuk kerusuhan baru-baru ini yang telah terjadi di berbagai kota besar Mesir," kata Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney dalam satu taklimat.

"Kami menyeru semua warga Mesir agar menyampaikan perasaan mereka secara damai dan para pemimpin Mesir agar menjelaskan bahwa kerusuhan tak bisa diterima baik," kata Carney kepada wartawan.

Pertumpahan darah meletus pada Sabtu (26/1) di Port Said, mesir, setelah satu pengadilan memvonis mati 21 terdakwa dari gubernuran itu dalam kasus kerusuhan saat pertandingan sepak bola sehingga menewaskan 74 orang tahun lalu.

Korban jiwa di Gubernuran Port Said itu telah naik jadi 40, sementara jumlah orang yang cedera telah melebihi 1.000.

Sehubungan dengan bentrokan berdarah yang berlangsung, Presiden Mesir Mohamed Moursi, Ahad (27/1), memberlakukan larangan orang keluar rumah dan keadaan darurat di gubernuran yang dilanda kerusuhan Port Said, Suez dan Ismailiyah.

Di dalam taklimatnya, Carney menyambut baik seruan bagi dialog nasional di Mesir, dan mendesak semua warga Mesir agar "secara damai memanfaatkan proses demokrasi itu".

"Warga Mesir ikut dalam revolusi mereka untuk mewujudkan demokrasi dan kebebasan, bukan untuk mewujudkan tujuan mereka melalui kekerasan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement