REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat WNI yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) Kapal penangkap Ikan 'Shans 10' yang tenggelam 101 di sebelah Timur daerah Svetlaya Village, kawasan Primorye, Rusia, Senin (28/1), dilaporkan selamat. Namun demikian, Menlu Marty Natalegawa mengatakan, pemerintah RI melalui perwakilan di Rusia masih terus bekerja untuk memastikan nasib ABK.
"Mereka (perwakilan RI) masih menghimpun data-data ABK tersebut yang sampai saat ini belum dapat dipastikan nasibnya," kata Menlu di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (29/1).
Empat WNI ABK dipastikan selamat dari peristiwa tenggelamnya Kapal penangkap Ikan Shans 101 di sebelah Timur daerah Svetlaya Village, kawasan Primorye, Rusia. Saat ini keempat WNI dirawat di rumah sakit di Kholmks, Shakalin. Demikian disampaikan Dubes RI Moscow Djauhari Oratmangun dikutip dari situs Kemlu pada Selasa sore.
"Pihak KBRI telah melakukan komunikasi dengan otiritas setempat, tim emergensi dan Perwakilan Kemlu sedang dikirim ke lokasi," lanjutnya.
Seperti yang disampaikan Dubes Djauhari, jarak Moscow ke tempat kejadian, Shakalin, adalah 10 jam terbang dan hanya ada 1 penerbangan. "Staf KBRI Moscow juga telah dikirim agar melihat langsung keempat WNI di Rumah Sakit," tuturnya.
Menurut informasi awal dari pihak otoritas di Shakalin kepada KBRI Moskow, kapal penangkap ikan berbendera Rusia tersebut memiliki 30 ABK. Upaya pencarian saat ini masih terus dilakukan dan sejauh ini, 4 WNI sudah diselamatkan.