REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Menteri Kesehatan Brasil, Alexandre Padilha, Selasa (29/1), mengatakan 75 orang kritis akibat cedera pada akhir pekan dalam kebakaran di Brazil. Peristiwa ini tergolong paling parah yang terjadi di Brasil dalam lebih dari 50 tahun.
Kebakaran di Klub Malam 'Kiss' menewaskan 231 orang dan mengirim lebih dari seratus orang lagi ke rumah sakit, kebanyakan karena menghisap asap beracun atau menderita luka bakar tingkat tiga di Kota Kecil Santa Maria, Negara Bagian Rio Grande do Sul, Brasil selatan.
Padilha mengatakan, kebanyakan orang yang menderita luka kritis pada saluran pernapasan, sementara 20 orang lagi telah menderita luka bakar serius.
"Orang yang berada di klub tersebut dan menderita batuk, sesak napas serta kelelahan mesti pergi ke dokter, sebab itu mungkin kondisi yang kami sebut radang paru-paru kimiawi," kata Padilha seperti dilansir dari Xinhua, Rabu pagi. Kerabat orang yang tewas atau cedera dalam kebakaran itu akan menerima penyuluhan psikologis, katanya.
Presiden Dewan Perwakilan Rakyat Brasil, Marco Maia, mengumumkan pembentukan satu komite penyelidik untuk meneliti penyebab kebakaran tersebut. "Tindakan ini penting guna menjelaskan panduan apa yang tak diikuti atau apakah ada cacat dalam peraturan kota," kata Maia.
Ia mengusulkan kemungkinan hukum nasional guna menstandarkan keamanan di tempat umum, seperti klub malam dan gedung bioskop.
Pada Senin (28/1), pihak berwenang menangkap tiga orang sehubungan dengan kebakaran itu, termasuk seorang pemilik klub dan dua anggota kelompok musik yang sedang manggung saat peristiwa nahas tersebut terjadi Ahad pagi. Pemilik kedua belakangan menyerahkan diri.
Para pejabat mengatakan mereka menduga pemilik klub menyembunyikan bukti, termasuk rekaman kamera keamanan ruang disko dan daftar pemasukan. Keduanya dapat memastikan apakah terlalu banyak orang yang diperkenankan masuk.