REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan masih ada harapan Korea Utara dapat dibujuk agar jangan mengambil langkah provokatif seperti melakukan satu lagi percobaan nuklir.
Berbicara dalam forum yang disiarkan ke seluruh dunia hari Selasa, Clinton mendesak masyarakat internasional agar bekerja sama dengan erat untuk mengubah tingkah laku negara komunis itu.
Menurut Hillary Clinton, ketika pemimpin muda Korea Utara Kim Yong Un memegang kekuasaan setahun lalu, Amerika Serikat berharap ia akan mengizinkan keterbukaan yang lebih besar di negaranya dan melakukan usaha untuk meningkatkan kehidupan warganya.
Korea Utara mengeluarkan ancaman baru terhadap Selatan dan sekutunya hari Selasa, dengan mengatakan Korea Utara akan memandang perluasan baru-baru ini sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Pyongyang sebagai tindak perang.
Dalam tajuk yang penuh dengan kata-kata yang seperti biasa berapi-api, kantor berita resmi Korea Utara menjanjikan “pukulan pembalasan tanpa ampun” dan perang besar dan adil bagi penyatuan kembali Korea sebagai tanggapan atas sanksi.
Pekan lalu, Korea Utara mengancam akan melakukan lagi percobaan nuklir, setelah keputusan suara bulat Dewan Keamanan PBB untuk menghukum Pyongyang atas peluncuran roket bulan Desember. Pyongyang mengatakan peluncuran itu menempatkan satelit ke orbit untuk tujuan damai, tetapi peluncuran tersebut diyakini luas percobaan misil balistik.