REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pemerintah Kota Jeddah berusaha membersihkan kota dari pengemis di jalanan dalam beberapa bulan terakhir. Namun, jumlah pengemis terus bertambah dan kembali ke jalan.
Layaknya pengemis di Indonesia, pengemis di Jeddah juga biasa mangkal di lampu merah. Anak-anak berdiri dan menunggu kesempatan untuk membersihkan kaca mobil atau langsung meminta uang kepada pengendara.
Pengemis lainnya merupakan orang-orang dengan kebutuhan khusus. Ada juga pedagang asongan yang menjual permen untuk menarik perhatian pengendara dan anak-anak.
"Saya berumur 10 tahun dan menjual permen karet. Saya pergi dari satu tempat ke tempat lain sehingga tidak bisa ditangkap dan dideportasi petugas, " ungkap seorang pengemis seperti dikutip Arabnews, Kamis (31/1).
Anak itu mengungkapkan dia tidak melakukan pelanggaran dan hanya mencari biaya hidup sehari-hari.
Pengemis lain, Majed mengatakan bisa mendapatkan 70 riyal dalam sehari dari membersihkan kaca depan mobil. "Saya membersihkan jendela dengan sabun dan air tanpa perlu sopir memintanya. Beberapa sopir memberi saya satu riyal, ada yang lebih, ada juga yang tidak memberi apa-apa, " ungkapnya.
Beberapa wanita pengemis terlihat bergandengan dengan anak-anak muda. Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain.