REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri pertahanan Prancis, Jean-Yves Le Drian, mengeklaim operasi yang dilakukan di Mali selama tiga pekan ini sukses.
Pernyataan tersebut diucapkan Le Drian, Kamis (31/1), setelah pasukan Prancis mengambil kendali tiga ibu kota provinsi yang dikuasai oleh para pemberontak ekstrem sejak April 2012 lalu.
Tapi Le Drian menekankan, (keberhasilan operasi) itu bukan berarti bahwa risiko militer dan memerangi (pemberontak) telah selesai. Le Drian mengaku Prancis tidak berniat untuk tinggal di Mali. ‘’Tapi ini bukan waktu untuk melepaskan diri (dari Mali),’’ ujar Le Drian.
Perancis meluncurkan serangan militernya pertama kali 11 Januari lalu setelah Islamis menguasai utara Mali. Perancis dan Mali telah menguasai Gao, Timbuktu dan mengumumkan Rabu (30/1) bahwa pasukan telah menguasai Kidal.