REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri pertahanan Jerman, Thomas de Maiziere pertimbangkan menawarkan bantuan mengisi bahan bakar pesawat udara Prancis di Mali. Pernyataan tersebut diucapkan de Maiziere dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh harian Bundeswehr, Kamis (31/1).
’’Kami sedang bekerja sertifikasi sistem pengisian bahan bakar yang diperlukan dan memiliki hubungan yang dekat dengan Prancis,’’ kata de Maiziere seperti dikutip dari laman www.dw.de, Kamis (31/1).
Meski demikian, untuk melakukan kebijakan tersebut dibutuhkan persetujuan parlemen Bundestag. Tapi de Maiziere optimistis parlemen Bundestag Jerman akan menyetujui langkah tersebut.
De Maiziere bahkan akan segera memberitahukan rencana dan jadwal rencana kebijakan tersebut ke Bundestag tanpa penundaan. ‘’ Saya berpikir saya siap (membantu) pada bulan Februari mendatang,’’ ucap de Maiziere. Dia juga berencana menggabungkan kebijakan tersebut dengan misi pelatihan Uni Eropa.
Rencana de Maiziere juga mendapat dukungan pihak lain. ‘’Saya menganggap itu (rencana de Maiziere ) benar dan membutuhkan sebuah mandat,’’ juru bicara kebijakan pertahanan sosial demokrat Rainer Arnold.
Arnold menambahkan, dia percaya parlemen pada dasarnya siap untuk menyetujui mandat yang konsisten dengan kepentingan Jerman dan berdirinya Jerman.
Sebelumnya, Jerman telah menyediakan beberapa bantuan udara untuk misi Mali, dengan pesawat militer Transall C-160 untuk menawarkan bantuan logistik. Prancis baru-baru ini meminta bantuan pengisian bahan bakar untuk pesawat di Mali.