REPUBLIKA.CO.ID, JENEEWA -- Sekitar 420 ribu warga Suriah, termasuk anak-anak di kota Homs Suriah saat ini sedang menderita dan sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, kata badan PBB untuk anak-anak pada Jumat (1/2).
"Mereka sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan," kata juru bicara UNICEF Marixie Mercado kepada AFP. "Homs saat ini sangat dingin, dan hanya tersedia satu ruangan untuk 20 sampai 25 keluarga. Kondisi itu sangat menyedihkan untuk anak-anak," kata Mercado.
Menurut Mercado, masyarakat Homs tidak memiliki akses untuk air bersih dan anak-anak di daerah itu belum divaksinasi. Dia menambahkan, satu dari tiga orang di Homs, atau sekitar 635 ribu orang, telah kehilangan rumah dan dua pertiga di antaranya masih berusia di bawah 18 tahun.
Kondisi di Homs dalam pandangan Mercado juga telah membuat anak-anak di kota itu kesulitan pergi ke sekolah untuk belajar. Meskipun demikian, dia menceritakan bahwa anak-anak Homs sangat berniat untuk belajar sampai harus berlari di atas puing bangunan tanpa rasa takut untuk sampai ke sekolah.
Dalam perhitungan UNICEF, satu dari empat sekolah di Suriah telah hancur atau dialih-gunakan sebagai tempat penampungan karena perang saudara. Sementara itu Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengkhawatirkan krisis di Suriah dapat berakibat pada memburuknya manajemen sampah dan kebersihan, yang kemudian akan menyebar berbagai macam penyakit seperti Hepatitis A dan leishmaniasis.
Di sisi lain, badan PBB untuk pengungsi UNHCR pada Jumat mengatakan bahwa jumlah pengungsi yang sudah terdaftar di negara-negara sekitar Suriah saat ini telah mencapai 728.553. Menurut laporan Reuters, badan itu juga untuk pertama kalinya harus mengirim beberapa stafnya ke kota Azzas, bagian utara Suriah yang diduduki kelompok gerilyawan, untuk mengirim peralatan musim dingin.