Sabtu 02 Feb 2013 09:55 WIB

Pertama dalam Sejarah, Presiden Serbia-Kosovo Bertemu

Tomislav Nicolic
Foto: Euronews
Tomislav Nicolic

REPUBLIKA.CO.ID, BEOGRAD -- Presiden Serbia, Tomislav Nicolic, akan bertemu dengan mitranya dari Kosovo, Presiden Atifete Jahjaga, di Brussel pekan depan, kata para pejabat. Pertemuan itu merupakan yang pertama kali terjadi sejak Kosovo memisahkan diri dan mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 2008.

"Presiden Nikolic akan bertemu dengan Atifete Jahjaga di Brussel pada hari Rabu, 6 Februari," demikian bunyi pesan akun resmi Nikolic di Twitter, seperti dilansir AFP, Sabtu (2/2).

Seorang sumber di kalangan kepresidenan memastikan keakuratan pesan di Twitter itu kepada AFP, namun tidak merinci lebih lanjut. Di Brussel, para pejabat tidak bisa memastikan informasi tentang pertemuan hari Rabu.

Namun, juru bicara untuk kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan bahwa pertemuan itu, kalau terjadi, akan memberikan dampak positif terhadap normalisasi hubungan antara Serbia dan Kosovo, bekas provinsi di Serbia.

"Kami yakin pertemuan itu akan sangat penting, terutama dalam hal normalisasi hubungan antara kedua phak, dan berharap itu akan terwujud sesegera mungkin," kata Maja Kocijancic.

Belgrade tidak mengakui deklarasi kemerdekaan sepihak Kosovo dari Serbia tahun 2008. Kendati demikian, pada Maret 2011 di bawah bantuan Uni Eropa, kedua pihak mulai melakukan pembicaraan untuk menormalisasi hubungan mereka.

Sejauh ini, kedua negara telah mencapai kesepakatan dalam hal pengawasan di perbatasan, bea cukai serta masalah-masalah lainnya yang ditujukan untuk memudahkan kegiatan sehari-hari masyarakat mayoritas etnis Albania di Kosovo yang mencapai 1,7 juta orang.

Pembicaraan antara Perdana Menteri Serbia Ivica Dacic dan mitranya dari Kosovo, Hashim Thaci, juga akan dilanjutkan pada Februari ini. Kedua perdana menteri itu sebelumnya telah bertemu sebanyak empat kali sejak Oktober 2012, yaitu ketika pembicaraan kembali dilanjutkan setelah mengalami jeda selama beberapa bulan karena pemilihan umum di Serbia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement