REPUBLIKA.CO.ID, TIMBUKTU -- Presiden Prancis, Francois Hollande akhirnya tiba di salah satu kota terbesar di Mali, Timbuktu. Kunjungan itu untuk merayakan kemenangan di kota tersebut.
Sebelumnya, pasukan Prancis berhasil merebut kota itu sejak enam hari lalu. Sejak tahun lalu, wilayah utara Mali memang dikuasai oleh kelompok ekstrimis yang diduga terkait dengan Alqaida.
Juru bicara Militer Prancis, Kapten Sarah, mengkonfirmasi kedatangan Hollande tersebut. Presiden Prancis, kata dia, mendarat di Mali Sabtu (2/1) pagi.
Selanjutnya, Hollande akan ke Masjid Agung Mali. Seperti dikutip Associated Press, Sabtu (2/2), di sini Hollande akan mendapat sorban kehormatan.
Sekitar 800 tentara Prancis dilibatkan dalam upaya pembebasan Timbuktu. Termasuk di antaranya ratusan pasukan terjun payung yang mendarat di bukit-bukit pasir negara itu.
Prancis melancarkan serangan militer ke bekas koloninya tersebut sejak tiga pekan lalu. Kendati operasi militer tersebut dinilai sukses, namun muncul kekhawatiran apabila Prancis hengkang dari negara tersebut.