Senin 04 Feb 2013 18:17 WIB

Korsel-AS Latihan Perang Antinuklir

Reaktor nuklir
Reaktor nuklir

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) memulai latihan angkatan laut bersama menggunakan kapal selam nuklir milik AS, Senin (4/2). Latihan ini seiring dengan ketegangan yang meningkat di Semenanjung Korea menjelang uji coba nuklir ketiga Korea Utara (Korut).

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Kim Min-seok membenarkan bahwa pihaknya melakukan latihan bersama dengan AS di Laut Timur (Laut Jepang) di bagian tenggara Pohang, Pelabuhan milik Korsel.

Latihan bersama antara Korsel dan AS itu dianggap Korut sebagai reaksi berlebihan. Bahkan mereka menyebutnya sebagai tindakan gila. Di sisi lain, latihan tersebut akan menjadi rambu-rambu keamanan bagi Pyongyang.

Kapal Perang USS San Francisco yang dipersenjatai dengan peluru kendali Tomahawk digabungkan dengan kapal pelindung Aegis USS Shiloh. "Pelatihan berupa penggunaan alat-alat, pelacakan serta pengintaian kapal selam, simulasi sejata antipesawat dan antikapal termasuk antirudal," kata pejabat militer Korsel.

Latihan tersebut dipicu oleh Korut yang berencana melakukan uji coba nuklir ketiga kalinya sebagai respon atas sanksi PBB terkait peluncuran roket pada bulan Desember lalu. Korut mengatakan bahwa peluncuran nuklir ketiga itu memiliki tujuan ilmiah untuk menempatkan satelit di orbit bumi.

Namun, sebagian besar masyarakat dunia menganggapnya sebagai uji coba nuklir ketiga setelah dilakukan Korut pada 2006 dan 2009. Kim Min-seok mengatakan bahwa Korut telah siap dengan segala persiapannya untuk melakukan uji coba nuklir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement