REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Jaksa Agung Meksiko, Yesus Murillo Karam, menduga ledakan yang terjadi di samping gedung bangunan minyak Pemex, Meksiko, Kamis (31/1) lalu disebabkan oleh percikan listrik.
Dikutip dari laman Aljazirah, Selasa (5/2), Murillo mengatakan, tidak ada jejak bahan peledak yang ditemukan setelah ledakan di perusahaan minyak nasional Petroleos Mexicanos atau yang dikenal Pemex ini.
Murillo mengaku, hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Meksiko, Spanyol, Amerika Serikat (AS), dan ahli dari Inggris tidak menemukan bukti bahan peledak yang membuat gedung Pamex hancur.
‘’Kecuali tiga korban, tidak ada satu pun dari gendang telinga korban tewas rusak yang merupakan bukti khas pemboman,’’ kata Murillo, Senin (4/2) malam waktu setempat. Selain itu, lanjut Murillo, tidak ada tanda-tanda patahan balok bangunan yang juga merupakan tanda-tanda umum peledakan.
Murillo menyatakan, para penyelidik percaya bahwa kesalahan listrik menimbulkan percikan yang menyebabkan gas bocor itu meledak. Menurutnya, kontraktor independen telah mengatakan kepada para penyelidik bahwa ia bekerja dengan tiga orang anak buahnya untuk melakukan perawatan di ruang bawah tanah gedung B2.
Kontraktor itu mengatakan ruang bawah tanah itu tidak menyala, sehingga anak buahnya mencari cahaya dengan menyambung kabel listrik ke sumber listrik yang ada di langit-langit gedung. Kemudian, kontraktor itu mengaku kepada penyelidik bahwa beberapa detik setelah dia pindah ke lantai yang lebih tinggi, ia mendengar suara ledakan yang mengguncang bangunan.
Murillo menggambarkan ledakan itu sebagai ledakan yang menyebar dengan bergerak perlahan dan horizontal yang merupakan bentuk khas gas, bukan sebuah ledakan yang berasal dari sumber yang relatif bersamaan seperti bom. ‘’Kami telah mampu menentukan bahwa ledakan itu disebabkan oleh akumulasi (bocornya) gas di ruang bawah tanah bangunan,’’ ujar Murillo.
Murillo menjelaskan, puncak ledakan ini menghasilkan efek pada struktur lantai bangunan. Para korban yang berada di dalam bangunan gedung kemudian jatuh, dan itu menjadi penyebab utama kematian di dalam gedung.
Pengumuman Murillo itu menjawab penyebab potensi insiden tersebut, termasuk spekulasi tentang penyebab ledakan itu, yang diduga ledakan itu disengaja. Kecurigaan kecurangan semakin besar saat ada foto ransel yang berada di reruntuhan dicurigai sebagai bom. Murillo bersikeras menyatakan kepada publik bahwa itu berisi peralatan make up, dan tidak mencurigakan yaitu berisi perangkat berpotensi meledak seperti dilansir beberapa media Meksiko sebelumnya.