Rabu 06 Feb 2013 07:06 WIB

Jubir PBB: Situasi di Suriah Memburuk

Anak pengungsi Suriah tidur hanya beralaskan sajadah
Foto: al-arabiya
Anak pengungsi Suriah tidur hanya beralaskan sajadah

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Juru bicara kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, Jens Laerke, mengatakan situasi di Suriah memburuk.

"Kami sebelumnya menyebut situasi kritis. Kami kini berada dalam situasi yang kami sebut bencana besar," katanya kepada wartawan di Jenewa, seperti dilansir AFP, kemarin.

"Jika aksi kekerasan berlanjut tanpa bisa dihentikan, maka dalam jangka pendek kita dapat melihat lebih dari empat juta orang memerlukan bantuan yang mendesak, dan lebih dari dua juta orang akan terlantar di Suriah saja," kata Laerke.

"Untuk menghadapi tragedi kemanusiaan ini, organisasi-orgasisasi sedang berusaha mencapai lebih banyak orang lagi, di lebih banyak tempat, dengan lebih banyak bantuan, tetapi terbatasnya akses masih merupakan hambatan besar," kata dia.

Berbicara melalui telepon dari ibu kota Suriah Damaskus, wakil Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Elizabeth Hoff memperingatkan kasus-kasus penyakit berasal dari air dapat meluas."Kekhawatiran yang terbesar adalah air dan sitem sanitasi," kata Hoff kepada wartawan, mengacu pada kekurangan klorin yang diperlukan untuk menyaring pasokan air minum.

Pemerintah Suriah kehilangan kekuasaan atas beberapa waduk dan tidak dapat lagi menjamin berfungsi secara layak, katanya.

Pada Senin, PBB mengumumkan pihaknya mengirim bahan kimia pemurni air untuk membantu pasokan air bersih kepada sekitar 10 juta warga Suriah, atau sekitar separuh jumlah peduduk negara itu.

Hoff juga menyoroti kecemasan tentang meningkatnya jumlah warga sipil yang cedera terutama luka bakar.

PBB memperkirakan lebih dari 60 ribu orang tewaa sejak pemberontakan terhadap pemerintah Presiden Bashar a-Assad yang dimulai Maret 2011 dan lebih dari 730 ribu orang melarikan diri dari negara itu ke negara-negara tetangga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement