REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Praktisi Kemiskinan PBB, Muhammad Pournik menuturkan anak muda di Arab mayoritas menginginkan pekerjaan yang bergengsi, daripada menjadi pekerja rendahan. Hal itulah yang membuat tingkat pengangguran di Arab meroket.
"Masalah di Arab adalah kebutuhan akan bidang pekerjaan yang mengangkat harkat martabat ketimbang pekerjaan rendahan," kata dia seperti dinukil dari Al Arabiya, Kamis (7/2).
Berdasarkan laporan bertajuk 'Meninjau Kembali Pertumbuhan Ekonomi: Menuju Masyarakat Arab yang Produktif dan Inklusif', pertumbuhan ekonomi dalam beberapa puluh tahun ke depan akan bergantung pada tata kelola pemerintahan yang baik.
Jika itu berjalan, maka tingkat investasi akan meningkat dan bisa mereformasi lembaga struktural. "Arab membutuhkan model perkembangan yang inklusif, sehingga bisa menghapuskan ketidakadilan sosial," kata Nada al-Nashif, Direktur Regional ILO untuk negara-negara Arab.