REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei membatalkan rencana dialog bersama Pemerintah Amerika Serikat.
Disinyalir, keputusan ini karena sanksi dari negara Uni Eropa dan AS yang dijatuhkan terhadap Iran pekan lalu. Dalam website resminya pada Kamis (7/2), Khamenei bereaksi atas informasi dari kementerian luar negeri bahwa sanksi telah dijatuhkan untuk memblokir penjualan minyak Iran.
Tak lama, sang syekh memperbarui informasi di lamannya untuk menarik jadwal dialog dengan Pemerintah AS.
Kantor berita AP melansir, awalnya agenda itu direncanakan dihadiri pemimpin Iran dan enam negara besar dunia. Mereka bersama AS akan berunding tentang negosiasi proyek nuklir bulan Februari ini.
Akan tetapi, sebenarnya Khamenei telah jauh hari menghindari dialog secara individu. Kali ini sang pemimpin menegaskan sikapnya kembali.