Jumat 08 Feb 2013 16:11 WIB

Krisis Politik Bakal Melanda Tunisia

Rep: Indah Wulandari/ Red: Dewi Mardiani
Bendera Tunisia
Bendera Tunisia

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Tunisia dengan pemerintahan teknokratnya bersiap-siap menghadapi sejumlah krisis politik. Dinamika politik di Tunisia makin tak menentu setelah kematian pemimpin sekuler Chokri Belaid pada Rabu (6/2) lalu. Keputusan menunggu pergantian pemimpin pada pemilihan umum menemui sejumlah hambatan.

"Posisi partai Ennahda sebagai troika atau koalisi tiga partai menguat untuk menggantikan kekuasaan tertinggi. Tapi, masih terbuka pula peluang untuk mengganti kabinet,”ujar juru bicara partai Abdallah Zouari pada Associated Press, Jumat (8/2).

Salah satu sumber partai yang tak mau diungkap identitasnya menyatakan, partai Ennahda telah berdialog dengan partai koalisi lainnya. Mereka bersepakat untuk mengatasi krisis dalam negeri ini dengan menggandeng pihak oposisi.

Partai-partai berkuasa di dewan rakyat juga diperintahkan untuk ikut menggandeng sejumlah partai kecil. Sehingga memberikan posisi dua pertiga kursi bagi oposisi dari total 217 kursi dewan. "Cara tersebut bisa menimbulkan keraguan atas niat Ennahda dan koalisinya bila belum ada legitimasi,”ujar salah satu anggota partai oposisi Ziad Doulatli. Pasalnya, sikap partai oposisi makin memperketat ajakan untuk bergabung pasca kematian Belaid.

Sikap  isolasi tersebut timbul dari sebuah pernyataan juru bicara kepresidenan, Mancer. Jauh hari dia menyatakan bahwa ada beberapa figur politisi yang tengah diincar pemerintah. Lantaran mereka vokal terhadap segala produk hukum.

Keluarga Belaid dan koleganya menyalahkan Ennahda atas peristiwa pembunuhann tersebut. Tapi, mereka belum punya bukti kuat jika tokoh besar itu masuk dalam daftar incaran tadi. Ennahda langsung membantahnya. "Ini pastilah perbuatan kelompok Ennahda. Tidak satu pun yang ingin membunuhnya kecuali mereka. Sebelumnya, anakku sudah berkata jika Ennahda sedang menargetnya,” ujar ayah sang politisi, Salah Belaid. Dari hasil otopsi, di bagian jantung Belaid bersarang tiga butir peluru.

Pihak oposisi Tunisia memang tak gentar mengkritik pemerintah. Lantaran masalah pengangguran kian tak teratasi. Begitu pula hempasan krisis ekonomi Eropa sangat membebani. "Benar-benar butuh sebuah keberanian untuk mengubah kondisi negara ini,”ujar sekjen partai berafiliasi HAM Taieb Baccouche. Dia pun menyarankan agar semua partai saling berunding untuk menghasilkan keputusan yang bersifat memberikan solusi.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement