REPUBLIKA.CO.ID, GAO, MALI--Seorang pengebom meledakkan dirinya di Mali, memunculkan serangan bom bunuh diri pertama kalinya di negara itu. Serangan terjadi ketika pemberontak berganti strategi ke perang gerilya, begitu pertempuran langsung dengan tentara lawan tak memberi tanda-tanda kemenangan.
Penyerang yang melakukan aksinya pada Jumat mengendarai sepeda motor ke pos penjagaan tentara di Gao, kota terbesar di kawasan utara. Saat mendekat ia langsung mengaktifkan sabuk peledak yang dikenakannya. Insiden itu, seperti yang dilaporkan AFP, Sabtu (9/2) melukai seorang tentara.
Pemuda pelaku asal Tuareg itu berpakaian layaknya anggota paramiliter dan juga membawa bom lebih besar namun gagal diledakkan.
Tak lama setelah serangan itu, Gerakan Persatuan dan Jihad di Afrika Barat (MUJAO) mengaku bertanggung jawab. MUJAO termasuk dari tiga grup yang menguasai Mali utara selama 10 bulan sebelum Prancis mengirim jet-jet tempur, helikopter serbut dan 4 ribu tentara ke negara itu.