Sabtu 09 Feb 2013 17:58 WIB

Klinik Polio Diserbu, 10 Orang Tewas

Penembakan (ilustrasi).
Foto: mjknightsmilitaryeffects.co.uk
Penembakan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pria-pria bersenjata membunuh setidaknya 10 orang dalam serangan terhadap dua klinik polio Nigeria, Jumat, yang mengganggu operasi untuk membasmi penyakit itu.

Tujuh wanita ditemak mati di satu klinik dan seorang pria serta dua wanita tewas di satu klinik lainnya di kota Kano, Nigeria utara.

Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengecam serangan-serangan teroris yang "pengecut" yang terjadi setelah seorang ulama lokal mengecam kampanye vaksinasi polio dan beberapa stasiun radio lokal menyiarkan teori-teori persekongkolan bahwa vaksin itu adalah satu komplotan Barat untuk merusak umat Muslim.

PBB dan Amerika Serikat juga dituduh melakukan pembunuhan dengan badan dunia itu mengatakan penduduk dirampok campurtangan bagi pertolongan kesehatan dasar."

"Setiap aksi kekerasan yang mencegah anak-anak menerima vaksin pertolongan dasar sama sekali tidak dapat diterima," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Seikat Victoria Nuland kepada wartawan.

Teori-teori konspirasi terhadap kampanye polio telah menyebar di daerah utara yang berpenduduk mayoritas Muslim . Nigeria adalah salah sau dari hanya tiga negara -- dengan Pakistan dan Afghanistan-- yang masih dilanda polio.

Juru bicara polisi Magaji Majia mengemukakan kepada FP bahwa sembian orang tewas di tempat ketika pria-pria bersenjata yang mengendarai kendaraab roda tga "menyerang dua klinik tempat para pekerja imunisasi polio sedang bersiap pergi untuk melakukan kampanye polio."

Seorang wanita tewas di rumah sakit akibat luka yang dialaminya yang menambah julah korban tewas menjadi 10 orang, kata seorang dokter.

Polisi menolak mengatakan apakah ada kelompok yang diduga terlibat dalam serangan itu.

Kelompok garis keras Boko Haram melancarkan serngan-serangan di Kano, kendatipun geng-geng yang mempunyai hubungan dengan politik-politik lokal juga beroperasi di sana.

Dua klinik itu terletak sekitar lima kilo meter jauhnya. Enam orang berhenti dekat klinik kedua ketika para pekerja imunisasi polio berkumpul untuk memulai kampanye dari rumah ke rumah, kata seorang penduduk.

"Dua dari mereka membawa senjata api. Mereka memasuki klinik itu dan mulai meembak." tambah pria itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement