REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Serangan Israel ke Suriah diprediksi berlanjut setelah negara zionis tersebut terus melanggar wilayah udara Lebanon. Pelanggaran wilayah udara itu dinilai analis merupakan permulaan serangan udara ke Suriah.
Analis Politik Lebanon, Elias Farhat, mengecam PBB yang membiarkan Tel Aviv melanggar wilayah udara Lebanon.
"Selama pesawat tempur Israel melanggar wilayah udara Lebanon tanpa ada reaksi dari PBB dan UNIFIL (Pasukan sementaran PBB di Lebanon), Israel mungkin menggunakan wilayah udara Lebanon lagi untuk memulai serangan udara terhadap target lainnya di Suriah," ungkap dia seperti dikutip PressTV, Ahad (10/2).
Menurut dia, Pemerintah Lebanon harus mengangkat masalah pelanggaran wilayah udara ke Dewan Keamanan, PBB. Hal ini karena Israel menggunakan wilayah udara Lebanon untuk menyerang negara lain. "Ini tindakan agresi yang menggunakan wilayah negara kami," ungkapnya.
Farhat menunjuk serangan Israel pada pusat penelitian di dekat ibukota Suriah, Damaskus pada 30 Januari 2013. Dia memperingatkan pelanggaran Israel atas wilayah Lebanon terus berlanjut karena itu serangan serupa berpotensi dilakukan di masa depan.
Pada Kamis lalu, sedikitnya 12 pesawat tempur Israel melanggar wilayah udara Lebanon. Mereka melakukan penerbangan ilegal di beberapa wilayah. Militer Lebanon sering melaporkan pelanggaran wilayah udara oleh pesawat Israel.
Pelanggaran wilayah udara tersebut bertentangan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang mengakhiri perang Lebanon dan Israel pada 2006.