Ahad 10 Feb 2013 10:48 WIB

Bom di Damaskus Tewaskan 2 Orang

Bangunan yang hancur diserang bom di kawasan Jaramana, Damaskus, Suriah, beberapa waktu bebas.
Foto: AP Photo/SANA
Bangunan yang hancur diserang bom di kawasan Jaramana, Damaskus, Suriah, beberapa waktu bebas.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Dua orang tewas pada Sabtu (9/2), ketika satu bom meledak di pinggiran Ibu Kota Suriah, Damaskus, demikian laporan media lokal.

Bahan peledak itu meledak di Lapangan As-Suyouf di pinggiran timur Damaskus, Jaramana, kata radio pro-pemerintah Sham FM. Sebanyak empat orang lagi juga cedera, katanya. Perincian lebih lanjut mengenai ledakan tersebut belum diterima.

Jaramana, yang didominasi pemeluk Kristen dan kelompok minoritas Druze, telah menghadapi serangkaian ledakan mematikan selama beberapa bulan belakangan, sehingga merenggut sejumlah nyawa. Sebagian orang menduga mereka menjadi sasaran akibat kesetiaan mereka kepada pemerintah Presiden Bashar al-Assad, demikian laporan Xinhua, Ahad (10/2).

Ledakan bom telah menjadi kejadian sehari-hari di seluruh Suriah, yang telah dilanda konflik berkepanjangan.

Sebanyak 5.000 warga Suriah meninggalkan negara mereka setiap hari, untuk mencari tempat yang aman di negara tetangga, kata badan PBB urusan pengungsi, Jumat.

Sejak konflik itu meletus dua tahun lalu, lebih dari 787.000 warga Suriah terdaftar sebagai pengungsi atau sedang menunggu proses di kawasan itu, terutama di Lebanon, Irak, Jordania dan Turki, katanya.

Di Suriah, kekurangan air bersih memburuk dan pasokan kadang-kadang tercemar, sehingga anak-anak rawan terkena penyakit, kata Dana PBB untuk Anak-Anak (UNICEF), Jumat.

Warga Suriah juga sudah mulai kesulitan untuk memperoleh obat akibat sanksi yang diberlakukan Barat atas negara mereka. Sebagian penjual obat menyatakan kekurangan akan lebih parah lagi akibat tak-adanya penyelesaian cepat dan layak untuk memulai kembali operasi pabrik obat, yang kebanyakan berada di Provinsi Aleppo, Suriah utara, dan Rif Damaskus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement