REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sulitnya oposisi dan negara barat menjatuhkan rezim Presiden Bassar Al-Assad mengundang pertanyaan publik tentang seberapa kuat dan cerdas Presiden Suriah itu.
Komentar teranyar datang dari Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki. Dia menilai rezim Suriah lebih sulit untuk dijatuhkan ketimbang Saddam Husein sekalipun. Bahkan, tuturnya, Presiden Bashar al-Assad lebih cerdas daripada pemimpin Irak itu.
"Saya tahu Suriah sangat baik. Pendukung Assad semakin berani, " ujar dia dalam wawancara di Kairo seperti dikutip Al-Arabiya, Ahad (10/2).
Maliki mengatakan, Assad saat ini berperang melawan sektarian di Suriah. Hal ini tidak seperti Saddam, Presiden Suriah memiliki visi yang lebih dalam politik.
Dia menyatakan Wakil Presiden AS, Joe Biden dan Mantan Menteri Luar Negeri, Hillary Clinton mengatakan padanya di Washington bahwa Assad akan jatuh dalam waktu dua bulan. "Saya mengatakan kepada mereka bahwa itu bahkan tidak akan terjadi dalam beberapa tahun, " kata dia.
Sementara itu, Maliki menuduh Turki berusaha untuk mengontrol Suriah, Irak, dan negara-negara regional lainnya, termasuk Mesir. "Di Irak, Turki tergantung pada faktor sektarian dan ekstrimis, dan figur oposisi biasanya bertemu di Ankara, " ungkapnya.
Di sisi lain, Irak akan mulai membangun hubungan dengan Arab Saudi. Maliki mengatakan, pihaknya tertarik memperkuat hubungan keduanya. "Kunjungan pertama saya adalah Arab Saudi karena saya percaya hubungan baik antara kedua negara akan memiliki dampak positif pada seluruh wilayah, " ungkapnya.