REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Badai salju menghantam wilayah timur laut Amerika Serikat. Badai ini pun menewaskan empat orang di AS dan tiga orang di Kanada.
Di Amerika Serikat, dua orang tewas di New York, satu orang di Connecticut, dan satu orang di Boston pada Sabtu (9/2) waktu setempat.
BBC melaporkan, seorang pria berusia 74 tahun tewas setelah kehilangan kendali atas kendaraannya saat badai salju menghantam wilayah Poughkeepsie di New York.
Warga New York yang kedua tewas setelah traktornya keluar dari jalan. Tabrak lari menjadi penyebab tewasnya seorang perempuan Connecticut. Sementara itu, satu anak laki-laki tewas setelah menghirup karbon monoksida di dalam kendaraan.
Di Ontario, Kanada, dua pria tewas dalam kecelakaan mobil. Sementara itu, wanita 80 tahun tewas setelah menyingkirkan salju dari jalanan.
Badai salju menghantam dari Great Lakes ke Perairan Atlantik, menyebabkan pemadaman di 700.00 rumah serta kantor bisnis. Negara Bagian Connecticut, New York, New Hampshire, Massachusetts, dan Rhode Island telah menyatakan status darurat.
Sebanyak 5.000 penerbangan dari 60 bandara dibatalkan karena badai salju tersebut. Tumpukan salju di Connecticut bahkan mencapai sekitar satu meter.
"Ini akan menjadi badai musim dingin yang berbahaya," ujar seorang meterologist dari National Wethear Service di Massachusset, Alan Dunham.