Senin 11 Feb 2013 11:00 WIB

Iran Siap Dialog dengan Amerika, Asal...

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
Ahmadinejad
Foto: Bebeto Matthews/AP
Ahmadinejad

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad mengatakan pihaknya siap berdialog dengan Amerika Serikat, jika negara-negara Barat berhenti menekan negaranya.

Pernyataan tersebut menjadi kelanjutan prospek pembicaraan bilateral kedua negara dalam isu sanksi program nuklir Iran.

Namun, Washington masih enggan memperlonggar sanksi untuk Negeri Para Mullah itu. "Anda menarik senjata dari muka Iran, dan saya akan berbicara dengan Anda," ujar Ahmadinejad dalam upacara peringatan revolusi 1979, seperti dikutip Guardian.

Meski demikian, pemimpin tertinggi Teheran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan negaranya tidak akan bernegosiasi di bawah ancaman. Hal itu membuat semakin sulit untuk mewujudkan pembicaraan.

Ayatollah mengatakan negara-negara Barat telah melangkah lebih maju setelah Wakil Presiden AS, Joe Biden pekan lalu menyatakan Negeri Paman Sam bersiap bicara langsung dengan Iran.

Namun, Ahmadinejad mengatakan hal itu belum cukup. Negara-negara Barat masih menganggap program nuklir Iran untuk senjata pemusnah massal, meski hal itu terus dibantah Iran.

Sanksi yang diberikan AS termasuk penghentian penerimaan minyak dan transaksi dengan Iran. Ahmadinejad menegaskan sanksi yang diberikan negara barat telah menekan Iran.

"Hari ini, karena tekanan yang tidak terhormat dari musuh, rakyat menjadi tertekan. Pemerintah fokus dengan situasi sulit ini," ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement