REPUBLIKA.CO.ID, Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen kembali menegaskan komitmennya bahwa aliansi ini akan mengambil semua langkah untuk menghadapi serangan potensial Suriah ke Turki.
Harian Todays Zaman, Turki melaporkan, Rasmussen mengatakan bahwa prioritas utama NATO adalah untuk menjamin keamanan negara-negara anggotanya.
"Satu-satunya peristiwa yang akan membuat NATO bertindak terhadap Suriah adalah serangan ke Turki. Pemerintah Suriah mengetahui bahwa mereka tidak boleh berpikir untuk menyerang Turki. Saya bisa menjamin bahwa kami siap melakukan segala hal yang diperlukan untuk memberi pertahanan yang efektif dan perlindungan terhadap Turki," tambahnya.
Meski demikian, Rasmussen menandaskan intervensi militer di Suriah tidak akan menjadi solusi untuk menyelesaikan konflik di negara itu. Dia menambahkan, tindakan seperti itu hanya akan memperburuk situasi.
"Alasan keberadaan NATO bukan untuk menyelesaikan semua konflik internasional di setiap wilayah dunia. Aliansi tidak bisa bertindak sebagai polisi dunia. Kami tidak bisa pergi dari satu negara ke negara lain untuk menyelesaikan setiap pertikaian," jelas Rasmussen.
"Pekerjaan seperti itu mustahil dilakukan. Esensi NATO adalah untuk pertahanan, yaitu kami di sini untuk mempertahankan wilayah teritorial negara-negara anggota," tambahnya.
NATO pada Januari lalu telah menyebarkan rudal-rudal Patriot di perbatasan Turki dengan Suriah. Rasmussen sendiri menyebut sistem itu sebagai sarana pencegahan yang efektif untuk meredam gejolak di sepanjang perbatasan.