Rabu 13 Feb 2013 15:10 WIB

Abbas: Selamatkan Tahanan Palestina

Presiden Palestina Mahmud Abbas.
Foto: AP Photo
Presiden Palestina Mahmud Abbas.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH, PALESTINA -- Presiden Palestina Mahmud Abbas menyerukan masyarakat internasional untuk segera ikut turun tangan menyelamatkan para tahanan Palestina yang melakukan mogok makan di penjara Israel. 

Mogok makan tersebut dilakukan menentang kebijakan penahanan administrasi dan penganiayaan yang dilakukan penjajah Israel.

"Segala sesuatunya bisa lepas kendali jika kehidupan para pemogok makan tidak diselamatkan," kata Abbas di televisi Palestina seperti dikutip AFP, Rabu (13/2).

"Kami meminta masyarakat internasional untuk menanggapi secara efektif guna meringankan situasi, jika tidak maka akan mustahil untuk mengontrol dan akan memburuk di seluruh wilayah Palestina."

Abbas menyebutkan empat tahanan yang membutuhkan perhatian khusus adalah Samer Assawi, Jaafar Ezzedine, Ayman Sharawneh, dan Qaadan Tareq.

Pemimpin Palestina itu juga mengirim surat mendesak kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk mengutuk kondisi kesehatan dan kehidupan para pemogok makan, serta menuntut pembebasan mereka.

Tahun lalu, sekitar 1.600 dan 2.000 tahanan Palestina di Israel turut ambil bagian dalam aksi mogok makan kolektif yang berakhir dengan perjanjian dengan pengelola penjara pada 14 Mei.

Salah satu tuntutan utama mereka adalah pembebasan tahanan yang ditahan berdasarkan kebijakan "penahanan administrasi" yang mana tersangka bisa dipenjara tanpa pengadilan selama enam bulan, yang dapat diperpanjang tanpa batas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement