Rabu 13 Feb 2013 16:27 WIB

Obama Ajak Rusia Kerja Sama Soal Nuklir

Barack Obama
Foto: AP Photo/Charles Dharapak
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama berjanji akan menjalin bekerja sama dengan Kremlin untuk mengurangi cadangan senjata-senjata nuklir Rusia dan AS.

"Kita akan melakukan pendekatan dengan Rusia untuk berusaha mengurangi lebih jauh dalam cadangan senjata-senjata nuklir kita dan akan terus memimpin usaha-usaha global untuk menjamin bahan-bahan nuklir tidak jatuh ke tangan pihak yang salah," kata Obama dalam pidato kenegaraan tahunannya Selasa (12/2).

Obama yang memangku jabatannya empat tahun lalu berjanji akan mengurangi senjata nuklir sebagai salah satu dari kebijakan-kebijakan luar negeri dan keamanannya, meningkatkan harapan-harapan seperti itu dan oleh karena itu Komite Nobel Norwegia menganugerahkan kepada dia hadiah perdamaian mereka pada 2009.

Tetapi retorikanya yang tinggi tidak diimbangi dengan hasil-hasil, dengan Rusia hati-hati dalam dialog untuk mencapai satu perjanjian, Iran menolak menghentikan program pengayaan uraniumnya dan Korea Utara melawan sanksi-sanksi dengan melakukan uji-uji coba nuklir.

Para pejabat pertahanan AS mengatakan Washington kini bersedia mendorong perundingan strategis dengan Rusia. Berbicara tanpa menyebut namanya, mereka mengatakan Obama akan berusaha bagi pengurangan baru 30 persen bagi kedua negara bagi senjata-senjata nuklir masing-masing sekitar 1.000 hulu ledak,

Seorang juru bicara Pentagon mengemukakan kepada AFP tujuan AS dalam jangka pendek mengurungi cadangannya pada tingkat yang disepakati dalam perundingan terbaru mengenaia perundingan Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (START), tetapi pengurangn lebih banyak juga mungkin.

Departemen Pertahanan berjanji akan memenuhi tingkat START baru bagi hulu ledak nuklir pada tahun 2018," kata Lektol Monica Matoush, mengacu pada tingkat 1.550 hulu ledak yang disepakati dengan Rusia dalam perjanjian tahun 2010.

"Akan tetapi seperti yang dikatakan presiden belum lama ini di Seoul, ia sangat yakin kita dapat menjamin keamanan AS dan sekutu-sekutu kami, mempertahankan satu penangkal yang kuat terhadap setiap ancaman, dan masih mengusahakan pengurangan lebih jauh dalam persenjatan nuklir kita," tuturnya.

Ia mengatakan AS akan berusaha melakukan perundingan dengan Rusia mengenai pengurangan tidak hanya hululedak-hululedak nuklir strategis, tetapi juga senjata-senjata taktis dan cadangan hululedak-hululedak.

Menurut satu laporan dalam surat kabar The New York Times baru-baru ini,Penasehat Keamanan Nasional Obama, Tom Donilon berencana akan ke Moskow Maret untuk membahas kerangka kerja bagi kemungkinan perundingan pengawasan senjata baru.

sumber : Antara/ AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement