Rabu 13 Feb 2013 20:09 WIB

Marty: RI Prihatian Terkait Uji Coba Nuklir Korut

Marty Natalegawa
Foto: Reuters/Kham
Marty Natalegawa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyampaikan keprihatinan mendalam atas uji coba nuklir yang dilakukan Korea Utara pada Selasa (12/2).

"Pemerintah Indonesia prihatin bahwa Republik Demokratik Rakyat Korea memilih tetap melakukan uji coba nuklir, dan tidak mengindahkan imbauan dari berbagai pihak untuk tidak melakukan hal tersebut," kata Menlu Marty dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Rabu (13/2).

Menurut Marty, selain imbauan untuk tidak menggelar uji coba nuklir, Korut juga dibebani kewajiban untuk mematuhi tiga resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa yaitu nomor 1718 (2006), 1874 (2009) dan 2087 (2013) seiring dua percobaan nuklir sebelumnya yang dilakukan negara tersebut.

"Tindakan yang patut dikecam tersebut, yang berisiko semakin memperluas penyebaran senjata pemusnah massal dan berpotensi menciptakan ketidakstabilan di kawasan, adalah hal yang tidak dapat diterima," kata Marty.

Marty menambahkan, pada tahapan kritis ini penting bagi semua pihak untuk menahan diri dari berbagai aktivitas yang berdampak buruk terhadap perdamaian dan stabilitas. "Sangat penting saat ini untuk mengedepankan diplomasi dan dialog dalam upaya memastikan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea," tegas Marty.

Untuk itu, Marty mengatakan bahwa pemerintah Indonesia menyerukan agar pembicaraan enam pihak (]Six Party Talks') serta berbagai mekanisme dialog/ konsultasi lainnya termasuk Forum Regional ASEAN Regional Forum (ARF) segera digelar.

Korea Utara pada Selasa telah mengonfirmasi bahwa pihaknya berhasil menggelar percobaan nuklir yang bertujuan untuk menjawab sikap "permusuhan" yang dilancarkan Amerika Serikat.

Konfirmasi resmi dari KCNA tersebut muncul hampir tiga jam setelah pantauan seismik yang mendeteksi aktivitas getaran tidak biasa pada pukul 02.57 GMT (09.57 WIB) di wilayah instalasi nuklir Punggye-ri yang dekat dengan perbatasan Cina.

Berbeda dengan dua percobaan nuklir yang digelar sebelumnya, yaitu pada 2006 dan 2009, dalam uji coba kali ini Korut mengklaim berhasil menggunakan sebuah perangkat bom nuklir baru berukuran miniatur yang bisa ditempatkan di misil jarak jauh.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang melangsungkan sidang mendadak pasca-uji coba tersebut mengambil keputusan untuk mengecam keras uji coba senjata nuklir ketiga itu dan mendesak semua negara kuat di dunia untuk mengambil tindakan terhadap Pyongyang.

Berbagai kecaman keras disuarakan oleh berbagai pemimpin negara-negara seiring uji nuklir yang efek ledakannya sempat memicu gempa berkekuatan 4,9 Skala Richter itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement