Jumat 15 Feb 2013 02:09 WIB

Korsel Balas Ancam Korut

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Dewi Mardiani
Rudal Korut yang diluncurkan pada 2009
Foto: AFP
Rudal Korut yang diluncurkan pada 2009

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Aksi provokasi di Semenanjung Korea semakin panas. Setelah Korea Utara meluncurkan uji coba nuklirnya beberapa waktu lalu, kini Korea Selatan meluncurkan rudal kendali jarak jauhnya.

Dikatakan, uji coba rudal Korsel adalah penampakan kesiapan tempur negara tersebut. Pemerintah Korsel menolak radius jangkauan rudal kendali tersebut. Akan tetapi disebutkan, rudal jelajah itu dapat mencapai titik kekuasaan di Korut.Kementerian Pertahanan di Seoul merilis sebuah rekaman proses peluncuran rudal ukuran besar itu.

''Rudal kali ini adalah senjata presisi untuk melumat jendela-jendela kantor tertinggi Korut,'' kata Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Kim Min-seok, seperti dikutip Reuters, Kamis (14/2).

Kim tidak menjelaskan lokasi persis peluncuran kali ini. Namun dia menerangkan uji coba harus dilakukan mengingat tingginya angka kekhawtiran di negaranya. Kata dia, perlengkapan pertahanan sudah dipersiapkan mengatasi segala kemungkinan di Semenanjung Korea yang memisahkan bangsa serumpun ini.

Hubungan dua Korea kembali gelap lantaran aksi nekat Korut melancarkan uji coba nuklir akhir pekan lalu. Uji coba adalah reaksi sanksi baru dari internasional yang dijatuhkan ke rezim di Pyongyang. Dewan Keamanan PBB menjadi eksekutor sanksi.

Pemerintahan Kim Jong-un marah besar dengan sanksi tersebut. Kemarahannya ditujukan kepada Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan. Pyongyang sampai mengancam akan menghujani daratan AS dengan bom atom jika tidak mencabut sanksi tersebut. Kemarahan juga dialamatkan ke Pemerintahan di Seoul. Padahal dua Korea ini baru saja mendapat angin perdamaian, dan kembali merencanakan reunifikasi dua negara sebangsa.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement