REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, mengatakan, jumlah korban tewas di Suriah mencapai 90 ribu orang. Data tersebut ia dapatkan dari Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Saud al-Faisal.
"Saya punya kesempatan bertemu Menlu Arab Saudi. Hal pertama yang disampaikan kepada saya adalah perkiraan korban tewas di Suriah yang mencapai 90 ribu," kata Kerry kepada wartawan, seperti dikutip dari AFP, Kamis (14/2).
Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan perkiraan PBB yang menyatakan korban tewas mencapai 70 ribu jiwa. Kerry mengatakan situasi kemanusiaan di Suriah akan menjadi salah satu agenda pembahasan dalam pertemuannya dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon.
Kerry juga membeberkan pertemuannya dengan Menlu Yordania Nasser Judeh. Kedua negara sepakat mereka mengambil tindakan baru untuk menekan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk turun dari jabatannya.
Selama konflik yang terjadi hampir dua tahun, pengungsi Suriah di perbatasan semakin banyak. PBB dan AS memperkirakan lebih dari 750 ribu warga Suriah telah meninggalkan negaranya. Sedangkan sekitar 2,5 juta lainnya kehilangan rumah.
"Presiden Assad memiliki kemampuan membuat perubahan dengan melakukan proses diplomatis. Dia harus mengakhiri pembunuhan ini," ujar Kerry.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland membantah kabar Kerry akan datang ke Damaskus dalam kunjungan dinas pertamanya sebagai Menlu.
"Menlu tidak ingin pergi ke Damaskus. Tidak pada kunjungan pertamanya dan sampai kami yakin rakyat Suriah bisa mendapat jalan bagi terciptanya negara bebas dan demokratis. Menlu tidak berkeinginan melakukan pembicaraan dengan Assa," katanya.