REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sekelompok Yahudi ekstremis dikabarkan menodai kuburan kaum muslim di Yerusalem, Tepi Barat. Penodaan tersebut dengan mencoret-coret nisan kuburan yang ditulisi kata-kata kecaman seperti ‘Muhammad sudah mati’ dan logo bintang David.
Kepolisian Israel membenarkan tindakan pelecehan terhadap kuburan umat Islam tersebut. Sejauh ini, pihak kepolisian masih menyelidiki pelaku tindakan sara itu. Akibat aksi para ekstrimis Yahudi tersebut, setidaknya 30 kuburan umat Islam rusak dicoret-coret.
"Polisi sedang menyelidiki insiden ini," ujar salah satu petugas kepolisian Israel yang tak bersedia menyebutkan nama, seperti dilansir laman Wafa’ (15/2).
Al-Aqhsa Foundation menyatakan Tanah Wakaf umat Islam yang dijadikan pemakaman warga muslim Palestina sebenarnya telah lama mengalami penodaan seperti ini. Pengrusakan terhadap makam umat Islam serta berbagai kejahatan mengerikan lainnya kerap terjadi.
Pada tahun 2009, Israel merusak lebih dari 1.500 makam di pemakaman bersejarah untuk membangun sebuah Museum Toleransi di situs bersejarah, yang didanai oleh lembaga AS Simon Wiesenthal Center.
"Israel sudah melakukan kejahatan mengerikan dengan merusak kuburan muslim Palestina. Pemerintah Israel harus bertanggungjawab," tulis laporan Al Aqsha Foundation tersebut.