REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pengacara tahanan Israel, Avidor Feldman mengatakan bahwa kliennya, Ben Zygier dalam tekanan emosional saat di penjara. Tekanan itu dinilai bisa mendorongnya untuk bunuh diri.
Ben Zygier merupakan tahanan Israel yang sebelumnya dikenal dengan Tahanan X. Dia merupakan warga negara Australia-Israel dan bekerja sebagai agen mata-mata Mossad. Sebelum kematiannya, Feldmen mengatakan Zygier tengah bernegosiasi untuk pembelaan.
"Interogatornya mengatakan padanya, dia bisa dipenjara dalam waktu lama, dikucilkan dari keluarga dan komunitas Yahudi. Saya kira itu yang membuatnya mengakhiri hidup, " ungkap Feldmen seperti dikutip the Guardian, Jumat (15/2).
Zyger yang berusia 34 tahun ketika meninggal, memiliki tiga nama berbeda. Dia dilaporkan mengunjungi sejumlah negara musuh Israel, termasuk Iran.
Pada Rabu (13/2), Israel mengakui telah menahan warga negara Australia-Israel tersebut dengan nama palsu untuk alasan keamanan. Mereka juga mengakui tahanan tersebut tewas di penjara pada 2010.
Kematian tahanan itu terungkap setelah kantor berita ABC Australia melorkan Ben Zygier bermigrasi dari Australia ke Israel pada 2000. Dia bekerja untuk Mossad. Laporan tersebut memaksa pemerintah Australia untuk mengakui mereka mengetahui kasus tersebut tapi dirahasiakan.