REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Meteor jatuh di timur Rusia pada Jumat (15/2) dini hari. Jatuhnya meteor di Kota Chelyabinsk itu memiliki kemiripan yang kuat dengan peristiwa Tunguska tahun 1908 silam.
Saat itu, terjadi ledakan yang sangat kuat di Siberia yang diyakini disebabkan oleh sebuah fragmen dari sebuah komet atau meteor.
Menurut perkiraan, energi dari ledakan Tunguska mungkin sekira 50 megaton TNT atau setara dengan ledakan nuklir. Sekira 80 juta pohon rata di wilayah 2.000 kilometer persegi.
Ledakan di Tunguska tetap menjadi salah satu peristiwa yang paling misterius dalam sejarah. Peristiwa itu mendorong beragam hipotesis untuk menjawab penyebabnya. Termasuk sebuah lubang hitam melewati bumi dan kecelakaan sebuah pesawat alien.
Selain itu sebuah ledakan terjadi di Brasil pada tahun 1930, yang dinamakan Tunguska Brasil.
Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin yang juga mengawasi industri pertahanan Rusia menulis di Twitter bahwa ia akan berbicara dengan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev mengenai insiden di tempat itu.
’’Senin (18/2) saya akan berbicara dengan Medvedev mengenai gambaran langsung tentang apa yang telah terjadi. Selain itu mengusulkan supaya negara dapat mengetahui tentang bahaya (meteor) yang mendekati bumi," kicau Rogozin.