REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Jumat waktu setempat menyerukan pentingnya pengendalian pemakaian senjata api dan perlawanan terhadap penyalahgunaannya untuk kekerasan.
Obama nampak menangani masalah itu secara langsung saat berorasi di depan hadirin Sekolah Tinggi Hyde Park, Chicago. Dia menyoroti penyalahgunaan senjata api yang melanda kota. "Orang Amerika pada umumnya meminta untuk mempersulit prosedur kepemilikan senjata," ujarnya.
Banyak pihak mengkhawatirkan angka kriminalitas akan meningkat apabila kepemilikian senjata dibatasi. Namun Obama tetap menekankan bahwa keamanan masyarakat juga harus dilibatkan meski tanpa senjata api.
"Seorang anak kecil menembak anak lainnya. Masalah itu adalah lubang yang tidak dapat ditutup oleh pemerintah. Hanya komunitas, orang tua, guru dan pemuka agama yang dapat mengisinya," kata Obama.
Sebelum melangsungkan pidatonya, Obama terlibat dalam diskusi bersama 16 siswa yang terdaftar dalam program pemuda antikekerasan. Program yang berisi konseling, mentoring, pencegahan kekerasan dan program pendidikan berbasis sekolah berdasar Gedung Putih.
Kunjungan presiden ke sekolah itu merupakan kunjungan yang direncanakan setelah pemakaman akhir pekan seorang remaja Chicago, Hadiya Pendleton yang ditembak oleh suatu kelompok. Dia tewas tertembak setelah menghadiri pelantikan presiden AS yang baru di Washington bulan lalu.
Saat itu sekelompok geng tak dikenal menembak Pendleton di Chicago yang tak jauh dari rumah Obama. Istri Presiden AS, Michelle Obama menghadiri pemakaman tersebut di Chicago. Obama menuju kampung halamamnya setelah menghadiri acara Gedung Putih, penganugerahan Medali Warga Presidensial.
Penerima penghargaan termasuk enam guru yang terbunuh dalam insiden penembakan di Sekolah Dasar Sandy Hook tahun lalu. Dalam acara yang emosional itu presiden memeluk anggota keluarga korban yang menerima langsung medali penghargaan.
"Para korban tidak pernah berpikir bahwa musibah menimpa mereka. Dan saat itu terjadi mereka bisa bertindak menurut naluri mereka. Korban bisa saja menyelamatkan diri mereka sendiri tapi rupanya mereka justru memilih melindungi para siswanya dari," tuturnya.
Obama berkata bahwa dia memprioritaskan pembuatan kebijakan penggunaan senjata api dalam masa kepemimpinan kedua kalinya. Dia membuat keputusan dramatis dalam Kongres AS, Selasa, untuk melakukan voting penggunaan senjata api meski mendapat perlawanan dari Asosiasi Senapan Nasional.