REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menteri Luar Negeri Australia, Bob Carr, mengatakan sejumlah pejabat tetap berkomunikasi dengan Xenophon dan segera mengupayakan pembebasan serta penjelasan rinci atas insiden tersebut.
"Penahanan Senator Xenophon adalah keputusan mengejutkan dan mengecewakan yang dilakukan oleh sebuah negara yang membina hubungan diplomasi baik dengan Australia, padahal dia bertolak ke sana untuk tujuan damai," kata Carr.
Xenophon dan para politikus lainnya tadinya akan bertemu dengan anggota dari kelompok reformasi "Bersih", yang menyelenggarakan aksi protes pada tahun lalu, serta sejumlah tokoh lainnya seperti pemimpin oposisi Anwar Ibrahim dan beberapa pejabat di Komisi Pemiliihan Umum Malaysia.
Malaysia menahan seorang politikus Australia di bandar udara Kuala Lumpur pada Sabtu dan menyebutnya sebagai "imigran terlarang" sehingga akan menghadapi deportasi ke negara asalnya.
Direktur Jenderal Imigrasi Malaysia, Alias Ahmad, dalam pesan tertulis kepada AFP mengatakan bahwa Xenophon telah "menodai citra Malaysia" dan termasuk dalam daftar orang yang tidak boleh masuk ke negara itu.
Alias kemudian menjelaskan dalam sebuah pernyataan bahwa Xenophone masuk ke dalam daftar hitam tersebut karena dirinya sempat hadir dalam unjuk rasa ilegal di Kuala Lumpur pada tahun lalu.
"Malaysia adalah negara bebas dan demokratis, tapi tidak ada seorang pun yang lepas dari jeratan hukum," katanya.