REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Prancis, Ahad (17/2), menyatakan bahwa jajaran manajer perusahaan Spanghero asal Prancis telah bertanggung jawab atas penyebaran daging kuda dengan mengemas produk seolah-olah adalah daging sapi. inggris, padahal, telah menyatakan sejak 2011, bahwa mereka menyelidiki klaim yang memperingatkan ada daging kuda di tengah industri makanan.
Saat muncul dua tahun lalu, peringatan itu diabaikan. Terkuaknya kasus tersebut menimbulkan skandal ke penjuru Eropa. Kasus ini langsung diikuti dengan penarikan produk besar-besaran dari penjualan.
Skandal ini pun mencederai perusahaan pelabelan makanan sekaligus menyoroti betapa rumitnya rantai pasokan di Uni Eropa. Kepercayaan masyarakat Eropa runtuh terhadap kemungkinan apa yang tersaji dan hendak disantap. Mereka juga menekan pemerintah untuk menjelaskan bagaimana 'celah' mengerikan dalam kualitas makanan bisa terjadi.
Hasil investigasi terhadap aktivitas pemrosesan daging di Spanghero, ada alasan serius, spesifik dan koheren untuk menyebut perusahaan itu telah menipu konsumen dengan sengaja menjual daging kuda berlabel daging sapi. Temuan investigasi itu diungkap oleh pemerintah.
Hanya saja, 330 karyawan perusahaan tidak akan disalahkan dan dijadwalkan bertemu dengan Menteri Pertanian Prancis, Stephane Le Foll pada Senin. Pertemuan itu untuk memastikan pembayaran gaji mereka, hingga pabrik Spanghero, yang izinnya dicabut sementara, bisa beroperasi lagi.
sumber : AP
Advertisement