REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok garis keras Sinhalese Buddhist di Srilanka meminta penghapusan label halal dalam sertifikasi makanan dan minuman.
Mereka juga meminta agar pemuka agama asing segera meninggalkan negara dalam waktu satu bulan.
Ribuan pendukung kelompok tersebut menghadiri pertemuan di ibu kota Colombo pada saat ketegangan agama meningkat di negara itu.
Para pemimpin kelompok menyerukan boikot terhadap daging halal. Bahkan, menuntut toko membersihkan stok daging halal mereka mulai April mendatang.
Para aktivis kelompok tersebut juga menggunakan kaos yang mencela metode halal kaum Muslim.
Sekertaris umum kelompok tersebut, Venerable Galaboda Aththe Gnanasara, mengatakan, "Hanya biarawan yang dapat menyelamatkan bangsa," ujar dia seperti dikutip BBC.
Mereka juga beranggapan, kehadiran kaum Muslim dan Kristen telah mengancam keberadaan mereka.
Sebelumnya telah terjadi beberapa penyerangan terhadap masjid dan tempat usaha yang dimiliki umat Mulim. Seperti halnya yang terjadi pada gereja kristen.