Selasa 19 Feb 2013 01:33 WIB

Ini Dia Drone, Doktrin Terbaru Obama (III)

Rep: Teguh Setiawan/ Red: M Irwan Ariefyanto
Drone, pesawat tak berawak
Foto: telegraf.co.uk
Drone, pesawat tak berawak

REPUBLIKA.CO.ID,Drone dilengkapi dengan senjata berpresisi tinggi yang memungkinkan penggunanya bisa menembak siapa pun yang diinginkan. Namun, penggunaan drone di luar medan perang konvensional hanya akan menyulitkan pengendali membedakan antara sipil dan kombatan.

Pemerintah Barrack Obama, menurut New York Times, mempertimbangkan semua lelaki usia militer di kawasan yang menjadi target serangan drone sebagai kombatan. Namun, pendekatan ini tidak melaporkan adanya korban sipil. Peter Bergen, dari New American Foundation, mengatakan, sejak 2008 korban sipil drone menurun drastis dan kini mendekati nol.

Kendati masih bisa diperdebatkan, korban sipil dari penggunaan drone jelas lebih sedikit jika dibandingkan pengeboman secara masif . Penggunaan drone diyakini akan memunculkan ketakutan semua musuh-musuh AS dan memberikan keunggulan militer kepada Washington. Namun, John Bellinger, penasihat Departemen Luar Negeri pada pemerintahan George W Bush, khawatir drone menjadi sasaran fitnah dan publik di muka bumi ini menyetarakannya dengan Guantanamo.

Jika drone dianggap tidak layak digunakan dan setiap kematian orang tak berdosa kerap dikaitkan pada penggunaan drone, strategi perang melawan teroris yang dilancarkan AS akan berisiko. Artinya, jika drone harus dipensiunkan, AS akan sulit melancarkan serangan terhadap militan di berbagai belahan dunia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement