Selasa 19 Feb 2013 04:08 WIB

Ini Jargon Perang Drone

Rep: Teguh Setiawan/ Red: M Irwan Ariefyanto
Tokoh AlQaidah, Usamah bin Ladin
Tokoh AlQaidah, Usamah bin Ladin

REPUBLIKA.CO.ID,The Authorization for Use of Military Force (AUMF), atau Otorisasi untuk Penggunaan Kekuatan Militer adalah undang-undang yang dikeluarkan Kongres AS setelah 11 September 2001 yang memberikan kewenangan kepada presiden untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan dan tepat terhadap siapa pun yang terlibat dalam serangan atau menyembunyikan tersangka teroris. George W Bush dan Barrack Obama mengklaim otoritas yang luas untuk menahan dan membunuh tersangka pelaku teror berdasarkan AUMF.

Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP), atau Alqaidah di Semenanjung Arab adalah kelompok bersenjata di Yaman yang berafiliasi ke Alqaidah. Kelompok ini diduga terkait dengan percobaan pengboman pesawat terbang saat Natal 2009. Selama beberapa tahun, AS menyerang AQAP, menyasar pemimpinnya, dan siapa pun yang dianggap militan.

Disposition Matrix adalah sebuah sistem untuk melacak sasaran dan menentukan kapan dan di mana sasaran bisa dibunuh atau ditangkap. Washington Post melaporkan musim gugur ini disposisi matrix juga diterapkan untuk mengodifikasi daftar bunuh jangka panjang Pemerintah AS.

Glomar adalah sebuah sistem penolakan permintaan informasi tentang program rahasia. Pemerintah tibak bisa membenarkan atau membantah informasi yang diterima pers. Glomar telah ada sejak 1968, ketika CIA mengatakan kepada wartawan mereka tidak bisa mengonfirmasi atau menyangkal keberadaan kapal Glomar Explorer. CIA juga menggunakan Glomar saat merespons permintaan informasi tentang drone.

Joint Special Operation Command (JOST) adalah segmen elite dan rahasia dalam militer AS. JSOC diketahui menyerang Usamah bin Ladin dan menjalankan program perang drone di Yaman dan Somalia. Aktivitas JOST lainnya adalah pengumpulan data intelejen.

Personality Strike adalah serangan terhadap individu terentu yang diidentifikasi sebagai pemimpin teroris.

Signature Strike adalah serangan terhadap seseorang yang diyakini sebagai militer, tapi identitasnya tidak diketahui. Serangan seperti ini biasanya berdasarkan analisis pattern of life atau perilaku yang memperlihatkan individu adalah militan. Kebijakan ini, menurut sejumlah laporan, kali pertama dilakukan George W Bush di Pakistan pada 2008 dan berlanjut ke Yaman.

Terror Attack Disruption Strikes (TADS), atau serangan untuk mengganggu teroris. Serangan ini biasanya dilancarkan terhadap individu atau kelompok teroris yang identitasnya tidak diketeahui. Pejabat AS mengatakan, TADS berbeda dengan signature strikes, tapi tidak ada penjelasan apa perbedaannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement