Senin 18 Feb 2013 20:49 WIB

Gerombolan Bersenpi Culik Warga Asing di Nigeria, Diduga Boko Haram

Rep: Indah Wulandari/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Nigeria Utara
Foto: Wikipedia
Nigeria Utara

REPUBLIKA.CO.ID, BAUCHI —Gerombolan pria bersenjata menembak penjaga dan menculik tujuh pekerja konstruksi  asing di kawasan utara Nigeria.

 

Penyerangan yang dilaporkan terjadi Sabtu (16/2) malam lalu tepatnya terjadi di kota Jama'are, Bauchi. “Mereka  awalnya menyerbu penjara, membakar dua mobil truk polisi, kemudian menangkapi para pekerja,”papar juru bicara kepolisian Bauchi, Hassan Muhammed pada AP, Ahad (17/2).

 

Ketujuh pekerja yang dibawa kabur para penyerang itu berasal dari berbagai negara. Mereka tercatat sebagai pekerja di proyek pembangunan milik Lebanon, Setraco. Para penyerang misterius itu terlihat mengincar kamp para pekerja karena sebelumnya mereka menembak mati seorang penjaga.

 

“Para penyerang membawa bahan peledak yang digunakan untuk melumpuhkan area sekitarnya yang berjarak sekitar 200 km dari Bauchi,”terang  Muhammed.

 

Kepala otoritas Jama’are, Adamu Aliyu memberi keterangan detil tentang kewarganegaraan para korban. Menurut dia, korban terbanyak berasal dari Lebanon, yakni tiga orang. Sisanya masing-masing satu orang korban dari Inggris, Yunani, Italia, dan Filipina. Satu orang korban teridentifikasi sebagai perempuan.

Kantor berita Italia, ANSA kemudian juga meminta tanggapan Menteri Luar Negeri Italia Giulio Terzi terkait seorang warga negaranya yang ikut menjadi korban penculikan di Nigeria. Sang menteri meminta keselamatan korban harus diutamakan dalam upaya pembebasan.

Negara Yunani juga mempersiapkan sebuah pesawat yang bersiaga menerbangkan para penyelidiknya ke Nigeria. Pihak kementerian luar negeri juga telah mengontak otoritas setempat.

Hingga saat ini, belum ada satu pun pernyataan resmi tentang identitas penyerang dan penculik. Menilik rekam jejak keamanan di Nigeria medio 1,5 tahun ini, ditengarai peristiwa ini erat kaitannya dengan sisa kelompok garis keras Boko Haram.

Kelompok ini tercatat telah melakukan aksi pembantaian terhadap 792 orang sepanjang tahun 2012. Pemerintah Nigeria tak kuasa memberantas mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement