Rabu 20 Feb 2013 09:07 WIB

PM Inggris Tinjau Lokasi Pembantaian Era Kolonial di India

Perdana Menteri Inggris, David Cameron.
Foto: AP
Perdana Menteri Inggris, David Cameron.

REPUBLIKA.CO.ID, AMRITSAR -- Perdana Menteri Inggris, David Cameron, berkunjung ke tempat pembantaian terkenal selama masa kolonial di India, Rabu (20/2). Dia ke sana dalam kunjungan terakhir untuk meninjau warisan Inggris di anak benua tersebut.

Cameron ke India dalam mempererat hubungan ekonomi berdasarkan keterikatan sejarah. Dalam perjalanannya ke Amritsar, dia menyaksikan bahwa rumah dari keagamaan Sikh dan tempat pembantaian tersebut masih dimasukkan dalam kurikulum sekolah India. Itu adalah bekas-bekas luka sejarah dari kolonialisme Inggris yang berakhir pada 1947.

Dia dijadwalkan untuk terlebih dulu mengunjungi kuil paling suci bagi agama Sikh, Kuil Emas, sebelum melakukan perjalanan ke Jallianwala Bagh, di mana pasukan Inggris menembak mati ratusan demonstran yang tidak bersenjata pada tahun 1919, kata sumber pejabat lokal dan diplomatik kepada AFP.

Sekretaris situs memorial, SL Mukherjee, mengatakan, "Saya berharap dia memberi penghormatan dan meminta maaf atas pembunuhan itu." Langkah ini merupakan pertaruhan bagi Cameron, yang bepergian dengan para anggota parlemen Inggris-India, dan setiap permintaan maaf atau ungkapan penyesalan dapat menyebabkan imbauan untuk sikap yang sama dari bekas koloni lainnya.

Cameron bukan satu-satunya tokoh publik senior Inggris yang mengunjungi Amritsar pada belakangan ini. Pada 1997, Pangeran Philip yang mendampingi Ratu, mencuri berita utama ketika dia dilaporkan berkomentar bahwa jumlah kematian selama pembantaian di Amritsar sebagai tindakan yang sangat berlebihan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement