REPUBLIKA.CO.ID, SANTA CRUZ -- Presiden Bolivia, Evo Morales menasionalisasi perusahaan Spanyol yang mengoperasikan tiga bandara utama negara tersebut.
Morales mengatakan telah menginstruksikan menteri tenaga kerja, layanan, dan perumahaan untuk mengambil alih semua operasional SABSA. Yaitu perusahaan patungan antara Abertis Spanyol dan otoritas bandara Aena.
Dia juga memerintahkan militer untuk mengambil kontrol bandara La Paz, Cochabamba, dan Santa Cruz untuk menjaga keamanan publik.
PressTV menulis perusahaan Spanyol telah menjalankan tiga bandara sejak diswastanisasi pada 1997. Kontrak tersebut seharusnya berjalan hingga 2025.
Morales mengatakan perusahaan swasta akan disewa untuk menentukan jumlah kompensasi yang akan diterima perusahaan Spanyol tersebut.
Menteri Luar Negeri Spanyol marah menanggapi tindakan Morales. Dia mengatakan akan meninjau ulang semua kerjasama dengan Bolivia. Tindakan Morales itu dinilai tidak bersahabat dan melawan perusahaan Spanyol.
Tindakan nasionalisasi tersebut merupakan yang ketiga kalinya dilakukan pada perusahaan Spanyol dalam 10 bulan terakhir. Pada 30 Desember 2012, Pemerintah Bolivia juga menasionalisasi dua perusahaan listrik milik Iberdrol, perusahaan energi terbesar Spanyol.
Sementara itu, pada 1 Mei 2012, pemerintah telah mengambil alih Transportadora de Electricidad yang dimiliki perusahaan Spanyol Red Electrica. Perusahaan itu mengoperasikan 75 persen jaringan energi listrik di Bolivia.