REPUBLIKA.CO.ID, YAOUNDE -- Aksi penculikan warga Prancis di Afrika kembali terjadi. Kali ini dialami tujuh turis asal Paris di Kamerun.
Ini adalah aksi penculikan warga asing pertama di negara tersebut. Kuat dugaan aksi penculikan di lakukan kelompok Islam Boko Haram. Pemerintahan di Ibu Kota Yaounde mengatakan, wisatawan Prancis dicegat di wilayah Kamerun yang perbatasan dengan Nigeria.
"Pelaku penculikan menyandera wisatawan," kata Kementerian Luar Negeri Kamerun melalui saluran resmi pemerintah Selasa (19/2) dan dilansir Aljazirah, Rabu (20/2).
Seorang Diplomat di Kamerun menjelaskan aksi penculikan dilakukan sedikitnya oleh enam orang. Para pelaku menenteng senjata dengan mengendarai tiga sepeda motor.
Penculik menyeret korban di wilayah Sabongari. Tepatnya di kawasan wisata Waza Natinal Park dan Danau Chad. Wilayah itu dekat dengan perbatasan Nigeria.
Sumber yang tidak disebut namanya ini merinci, korban penculikan adalah satu keluarga lengkap. Korban terdiri dari orang tua dan keempat orang anak-anak.
Satu kerabat dekat keluarga tersebut juga ikut diciduk. Seorang di antaranya adalah pekerja di perusahaan Prancis, GDF Suez. Disebutkan aksi penculikan tersebut terjadi saat Selasa (19/2) waktu setempat.