Kamis 21 Feb 2013 07:43 WIB

Diundang Oscar, Malah Diancam Dipulangkan ke Palestina

Emad Burnat
Foto: Antara
Emad Burnat

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Seorang sutradara film asal Palestina diancam dikembalikan ke negaranya sebelum akhirnya diperbolehkan masuk Amerika Serikat. Emad Burnat datang ke AS untuk menghadiri anugerah Oscar.

Ini setelah Film besutannya yang berjudul '5 Broken Cameras' masuk nominasi Oscar untuk kategori Film Dokumenter Terbaik. 

Namun dia sempat tertahan di Bandara Internasional Los Angeles. Emad mengatakan, petugas imigrasi AS menyeret dia, istri dan puteranya yang berusia delapan tahun begitu tiba di Bandara dari Turki, Selasa (19/2) malam waktu AS.

"Para petugas imigrasi menanyakan bukti bahwa saya dinominasikan untuk Academy Award (Oscar). Mereka bilang pada saya jika saya tak bisa membuktikan alasan kunjungan saya, maka istri saya Soraya, anak saya Gibreel dan saya sendiri akan dipulangkan ke Turki hari itu juga," tulis Burnat dalam satu pernyataannya seperti dikutip Reuters.

Sutradara film dokumenter peraih Oscar, Michael Moore berkicau di Twitter kalau dia turun tangan untuk mengatasi masalah itu. Moore merupakan salah satu anggota Academy of Motion Picture Arts and Sciences. 

Moore mengkritik perlakuan petugas pabean AS terhadap sutradara Palestina itu. Apalagi adanya ancaman pemulangan ke Palestina.

"Rupanya petugas Imigrasi dan Bea Cukai tidak paham bagaimana seorang Palestina bisa menjadi nominator peraih Oscar," papar Moore.

Ia menambahkan, Emad mengirim pesan untuk meminta pertolongan. Moore pun kemudian menelepon para pejabat Academy untuk memanggil pengacara.

"Saya bilang pada Emad untuk memberikan teleponnya kepada petugas imigrasi," kata Moore dalam pesan Twitter-nya, Selasa malam itu.

Burnat mengaku dia dan keluarganya ditahan selama kira-kira satu jam.  Para pejabat AS menolak mengomentari insiden ini dengan berkilah itu menyangkut UU Privasi.

Film '5 Broken Cameras' mencoba mendokumentasikan demonstrasi menentang pendudukan tentara Israel dan pemukim Yahudi di desa Bil'in di Tepi Barat yang berlangsung selama lima tahun. Film dokumenternya ini juga diproduksi bareng dengan aktivis Israel yang juga pembuat film, Guy Davidi.

Menurut Academy, film Burhat itu adalah film Palestina pertama yang dinominasikan meraih Oscar dalam kategori Film Dokumenter Terbaik. Anugerah Oscar akan digelar di Hollywood Minggu waktu AS atau Senin pagi WIB pekan depan

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement