REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING -- Cina telah mengeluarkan 850 miliar dolar AS untuk memperbaiki pasokan air minum untuk dekade ke depan. Namun, dana itu belum cukup untuk membuat air layak minum akibat parahnya polusi.

Pemerintah Cina akan menginvestasikan 4 triliun yuan atau 650 miliar dolar AS untuk proyek air di pedesaan sepanjang 2011-2020. Selain itu, akan ada tambahan dana sebesar 200 miliar dolar AS untuk proyek kebersihan.

Dana tersebut akan digunakan untuk membersihkan sungai dan danau yang ditumbuhi alga. Air di Cina ditumbuhi alga karena banyaknya penggunaan pupuk, bahan kimia, dan sampah.

Selama lima tahun, Cina mengeluarkan 112,41 miliar dolar AS atau 700 miliar yuan untuk infrastruktur air bersih. Sayangnya, air tetap tidak bisa diminum. Menteri Lingkungan mengatakan 43 persen lokasi yang diawasi pada 2011 memiliki air yang tidak bisa diminum.

"Alasan mengapa keberhasilan program itu kecil meski pengeluaran sangat besar adalah model urbanisasi yang salah. Cina masih memanfaatkan sumber daya lokal, " ungkap Zhou Lei dari Universitas Nanjing.

Sementara itu, kebutuhan air di Cina terus meningkat. Data dari Kementrian Sumberdaya Air Cina menunjukkan kebutuhan rata-rata per kapita mencapai 2.100 meter kubik, 28 persen dari rata-rata global. Pemerintah memperkirakan total penggunaan mencapai 700 miliar meter kubik pada 2030.

Ikuti Whatsapp Channel Republika