Kamis 21 Feb 2013 21:06 WIB

Dalih Belanda Melarang Burka Hanya untuk Keamanan

Rep: Bambang Noroyono / Red: M Irwan Ariefyanto
Pemerintah Belanda melarang penggunaan Burka di negaranya
Foto: rnl.nw
Pemerintah Belanda melarang penggunaan Burka di negaranya

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Belanda mengatakan larangan penggunaan burka di negara tersebut bukanlah sentimen terhadap kelompok dan agama tertentu. Itu dikatakan Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans saat kunjungannya ke Indonesia.

Menurut dia, larangan penggunaan burka atau cadar bagi warga muslim  perempuan di negaranya adalah untuk keamanan. ''Kita tidak bisa melihat seseorang menutup wajahnya di tempat umum,'' kata Timmermans saat konfrensi persnya di Kementerian Luar negeri Indonesia, Kamis, (21/2).

Kabinet Perdana Menteri Mark Rutte merumuskan undang-undang keamanan baru. Peraturan tersebut menyasar para warga muslim dan imigran perempuan di Belanda. Regulasi tersebut menekan untuk tidak menggunakan penutup wajah di tempat-tempat ramai.

Parlemen di Rotterdam menyetujui regulasi dan berlaku sejak 2011. Peraturan itu diadaptasi dari peraturan sejenis di negara-negara Uni Eropa lainnya, seperti Prancis dan Belgia. Kelompok muslim di salah satu negara Benua Biru itu menolak larangan yang dianggap diskriminatif tersebut.

Timmermans mengatakan, aturan tersebut tidak hanya melarang penggunaan burka atupun cadar. Kata dia, penggunaan helm atau penutup wajah lainnya juga dilarang. Peraturan tersebut ditegaskannya hanya berlaku di tempat umum. Dia menjelaskan larangan tidak menyembunyikan wajah adalah bagian nilai-nilai dan budaya di Belanda yang mesti dihormati oleh semua.S

eperti diketahui, Belanda adalah salah satu negara tujuan bagi para pencari suaka. Keberadaan imigran muslim di negara tersebut adalah terbesar di Benua Eropa. Saat ini tidak kurang dari 1,5 juta warga muslim berdiam di Negara Tulip itu. Seorang anggota parlemen di Belanda, Geert Wilders hingga sekarang keras menolak keberadaan muslim di negara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement