REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis (21/2), mengatakan, Iran mulai meng-install sentrifugal canggih di pabrik pengayaan uranium utama.
Dalam sebuah laporan rahasia, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, sentrifugal baru 180 IR-2m dan selubung sentrifugal yang kosong telah di-install ke salah satu fasilitas Iran di dekat Kota Natanz. Tapi sentrifugal ini belum beroperasi.
Pengembangan sentrifugal baru menandakan penolakan Iran untuk tunduk pada tekanan Barat supaya menghentikan program nuklirnya, dan dapat memperumit penyelesaian sengketa diplomatik.
Jika berhasil diluncurkan, sentrifugal tersebut bisa memungkinkan Iran untuk mempercepat signifikansi akumulasi bahan–bahan yang dikhawatirkan Barat dapat digunakan untuk merancang senjata nuklir.
"Instalasi generasi baru sentrifugal Iran akan menjadi langkah lain yang provokatif," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Victoria Nuland.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney memperingatkan Iran akan menghadapi tekanan dan isolasi lebih lanjut jika mengabaikan perhatian internasional terhadap program nuklir Iran yang akan berunding dengan negara-negara pada Selasa (26/2) di Kota Almaty, Kazakhstan.
Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan, temuan IAEA merupakan perhatian serius. Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, laporan itu membuktikan Iran terus maju menuju 'garis merah.'
Netanyahu mengisyaratkan akan melakukan aksi militer jika sanksi dan diplomasi gagal untuk menghentikan program nuklir Iran.
Utusan Iran untuk IAEA Ali Asghar Soltanieh, kepada media Iran mengatakan, laporan badan PBB tidak menunjukkan bukti bahan dan kegiatan nuklir nuklir dialikan untuk tujuan militer.
Iran juga membantah tuduhan Barat yang dituding sedang berusaha untuk mengembangkan kemampuan untuk membuat bom atom. Negara itu mengaku, pengayaan uranium yang dilakukan untuk tujuan damai.
Selama bertahun-tahun, Iran mencoba untuk mengembangkan sentrifugal yang lebih efisien dan modern dibandingkan model IR-1 yang sekarang sedang digunakan. Tapi para diplomat dan ahli mengatakan, pengembangan itu tertunda karena rintangan teknis.
IAEA juga melaporkan, Iran juga telah memulai uji coba dua jenis sentrifugal baru, IR-6 dan IR-6s, di fasilitas penelitian dan pengembangan.
Iran juga dilaporkan meningkatkan persediaan uranium yang saat ini mencapai 20 persen. Peningkatan itu diperlukan untuk bahan bakar reaktor riset Iran.