Sabtu 23 Feb 2013 08:26 WIB

Ribuan Pengunjuk Rasa Memprotes Pemerintah di Mesir

Spanduk anti Mursi di Kairo, Mesir.
Foto: Republika/Nasihin Masha
Spanduk anti Mursi di Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Ribuan pengunjuk rasa di Mesir mengadakan protes anti-pemerintah di seluruh negeri itu pada Jumat (22/2). Mereka menuntut pembubaran pemerintah yang didominasi Ikhwanul Muslimin. Pemrotes di luar istana presiden mengibarkan spanduk terkait protesnya tersebut.

Pemrotes lain berkumpul di Bundaran At-Tahrir dan meminta penggulingan pemerintah. Mereka menuntut diadilinya para pemimpin pemerintah dan pemecatan jaksa agung, bersama dengan pembebasan semua tahanan politik, kata kantor berita resmi Mesir, MENA.

Di luar Pengadilan Tinggi Mesir di pusat Kota Kairo, ribuan pemrotes meneriakkan slogan "Pergi, pergi" dan "Turun, turunkan kekuasaan lewat panduan". Pasukan keamanan telah meningkatkan kehadiran mereka di daerah sekitar gedung tersebut, dan pemrotes direkam untuk pengidentifikasian pelanggar hukum, jika terjadi bentrokan antara pemrotes dan personel keamanan, kata seorang pejabat keamanan sebagaimana dikutip harian Al-Ahram.

Sementara itu, laporan Xinhua, yang dikutip Sabtu (23/2), melaporkan ratusan pemrotes menyampaikan dukungan buat Angkatan Bersenjata setelah media mengatakan menteri pertahanan dipecat. Mereka berpawai dari Kabupaten Shubra di bagian utara Ibu Kota Mesir, Kairo, menuju At-Tahrir. Mereka menuntut militer ikut menyelamatkan Mesir.

Di Port Said, ratusan demonstran turun ke jalan pada Jumat, sementara kota tersebut telah menyaksikan protes masyarakat selama enam hari berturut-turut. Mereka menuntut keadilan buat orang yang tewas dalam bentrokan Januari di luar penjara Port Said dan di bagian lain kota tersebut. Sebanyak 40 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang lagi cedera.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement