REPUBLIKA.CO.ID, GAUHATI -- Adolf Hitler mengajukan diri di pemilihan umum India. Begitu pula dengan Frankenstein. Tunggu dulu. Hitler tidaklah bangkit dari kematian dan Frankenstein tidak kembali diciptakan. Mereka adalah calon-calon kepala daerah di wilayah kecil di timur laut India, Meghalaya.
Sekitar 345 kontestan mengajukan diri untuk menjadi majelis negara. Mereka memiliki nama-nama unik dan sedikit kontroversial. Seperti Frankenstein Momin, Field Marshal Mawphniang, dan Romeo Rani.
Selain itu juga ada nama-nama seperti Cornelius Khyriem dan Jhim Carter Sangma. Jelas mereka berharap bisa mencicipi kesuksesan seperti nama orang-orang yang mereka adopsi.
Kemudian ada Adolf Hitler. Ayah tiga anak ini sudah memenangkan tiga kali pemilihan untuk majelis negara. Namun dengan kontroversi karena namanya yang mirip dengan pemimpin Nazi Jerman ini.
Ayahnya pernah bekerja dengan tentara Inggris. Ia sangat terpesona dengan musuh besar Inggris ketika perang dunia kedua. Makanya ingin memberi nama anaknya seperti pemimpin musuh Inggris tersebut. Meskipun memberi nama tengah Lu di antara nama Hitler.
"Saya sadar pada satu titik Hitler merupakan orang yang paling dibenci di dunia. Karena itu ayah saya memberi nama tengah Lu," ujar Hitler kepada AP dari desa kecil di Mansingre, 200 kilometer dari barat Gauhati, Sabtu (23/2).
Hitler mengatakan namanya tidak menghentikan dia untuk bepergian. Termasuk ke Amerika Serikat dan Jerman. Ia mengaku tidak pernah bermasalah untuk mendapatkan visa.
Meski pun diakuinya kedutaan selalu meminta menjelaskan berkali-kali mengapa ia memiliki nama seberani itu.
"Saya mengatakan kepada petugas imigrasi saya tidak memiliki peran dalam penamaan tersebut," kata dia.
India memiliki ribuan prajurit yang membela sekutu pada Perang Dunia kedua terutama di Afrika Utara dan Burma. Meskipun ikut membela Inggris, banyak orang India tidak melihat Hitler sebagai penjahat, melainkan seorang pemimpin dengan daya tarik tersendiri.