REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES – Aktivis Katolik Roma menandatangani petisi berisi 10 ribu tanda tangan yang menyatakan keberatan pada niat pencalonan kardinal Amerika Serikat, Roger Mahony menggantikan posisi Paus Benediktus XVI di Vatikan.
“Pencalonannya bagai sebuah tamparan buat para korban kekerasan seksual. Dia seperti seorang pangeran gereja yang menuju Roma,” ujar Direktur Survivors Network, Joelle Casteix pada Reuters, Sabtu (23/2) lalu sembari memperlihatkan lembaran petisi di gereja Hollywood Utara, tempat Mahony memimpin jemaat.
Penilaian itu didasarkan pada rekam jejak Mahony saat berada di keuskupan Los Angeles medio tahun 1985-2011. Dia melindungi beberapa pendeta dari tuduhan kekerasan seksual. Data tersebut berdasarkan dokumen pengadilan tinggi AS yang terungkap bulan lalu. Perilaku Mahony selama delapan tahun di California masih membekas di memori para korban.
Saat itu pun para aktivis tetap membangkang di tengah jumpa pers Mahony di Gereja St Charles Borromeo. “Hormati para korban. Hargai gereja. Pilih pemimpin yang bertanggung jawab,” cetus para aktivis.
Salah satu juru bicara lembaga swadaya masyarakat Persatuan Katolik, Chris Pumpelly menyatakan jika Mahony terpilih menandakan sebuah langkah mundur gereja. Saat protes berlangsung, keberadaan Mahony belum diketahui apakah di gereja atau sudah menuju Roma.
Sebelumnya tersiar kabar, Mahony menjalani sejumlah pemeriksaan selama tiga jam oleh pihak keuskupan pada Sabtu lalu. Los Angeles Time melaporkan, pemeriksaan ini pertama kalinya dilakukan pada Mahony setelah dokumen itu dibuka pada publik.
Majalah ternama Italia, Famiglia Cristiana juga mempertanyakan kompetensi Mahony untuk mengikuti pemilihan. Para pembaca survei onlinennya pun dominan menjawab jika Mahoni tidak layak mengikutinya.
Sehari sebelumnya, Mahony berkicau di Twitter tentang niatannya. “Hanya beberapa jam saja sebelum keberangkatan menuju Roma. Saya akan sering nge-tweet dari sana, kecuali saat pemilihan. Berdoa!”